
Aku menulis bukan untuk pamer, bukan sok sebagai penulis, atau menginginkan orang lain tertarik dengan tulisanku dan berdecak kagum menjadi penggemarku. Terlalu jauh tampaknya jika itu yang aku pikirkan. Yang aku tahu, aku menulis karena aku suka dan aku butuh untuk mencurahkan semua isi hatiku, karena aku yakin tinta tak akan berdusta dan tinta mau merangkai setiap goresan tanganku, sedangkan kertas mau untuk setia menampung sebanyak apapun keluh kesahku padanya.
Aku mulai tak mengerti jalan pikiranku, satu persatu mulai kuubah apa yang selama ini menjadi kebiasaanku. Mencoba untuk menjadi yang terbaik seperti yang diinginkan orang lain memang tak mudah jika itu harus mengingkari jati dirimu. Sampai kapan aku bisa bersikap seperti ini? Tidak menjadi diriku yang sebenarnya ketika berhadapan dengannya. Salah memang, aku sangat sadar akan kekeliruanku dalam bersikap namun aku tak bisa mengelak karena itulah yang terjadi saat ini dan entah sampai kapan.
Mengerti, aku mencoba mengerti tentang semuanya. Mengendalikan egoku dan bersikap wajar. Hanya sebatas kabar dari segala macam kesibukannyalah yang aku inginkan, bukan untuk selalu memberikan laporan kepadaku. Ketahuilah, aku tak seheboh itu yang ingin mengetahui sedetail apa aktivitasmu disana.
Dimengerti, aku ingin dimengerti, setidaknya tahu apa yang aku harapkan dan melihatnya mencoba mengerti perasaanku pun sudah cukup. Aku tak pernah meminta lebih, namun sedikitpun aku belum mendapatkannya.
Seperti seorang lakon dalam kisah-kisah drama, itu yang aku rasakan saat ini. Semua orang melihat dengan persepsi mereka masing-masing, tersenyum ketika mulai mengodaku dengan kata-kata konyol. Aku pun tersenyum, dalam hatiku sedikit tertawa, menertawakan mereka yang sebenarnya tertipu oleh apa yang tampak di luar. Keadaannya tak seperti yang kalian lihat, hanya sebatas kamuflase.

Sedangkan aku memilih menjadi seekor burung yang terbang di hamparan awan putih. Terbang kemanapun yang aku inginkan, sesekali singgah untuk melihat keadaan sekitar dan untuk melihatnya. Aku ingin selalu bisa melihatnya yang entah berada di luasnya samudra atau terdampar di lembutnya pasir pantai. Menjadi sosok yang selalu memperhatikanku, aku memang tak secara terang-terangan mengepakkan sayapku dan turun disampingnya, namun perlu kau tahu sejauh apapun aku terbang akan selalu melihat ke bawah.
“Aku saat ini hanya bisa menggantungkan semuanya pada Tuhan, aku memilihnya untukku, tak tahu dia memilih siapa untuk dirinya, namun aku berharap Tuhan memilihkan kami untuk bersama. Biarkan waktu menjawab segala kegundahanku, dan masa depan berpihak kepadaku dan selalu menunggu untuk melanjutkan ceritaku sedangkan masa lalu hanya tahu apa yang selama ini terjadi. “
Hope tomorrow will be better and I can solve it by my self, Just pray to Allah, Please, give me Your miracle,
I believe themiracle, It’s true and I need it now..
Tomorrow when I open my eyes, I hope everything will be okey..
Cintaaaa....itu...butaaa (Armada)
BalasHapusCinta matii...harus dijaga sampai mati...(Mulan J)
huu, maaf ya bukan ajang pencarian bakat ni, jdi nyanyinya jgan disini.. :P
BalasHapus