Galau 1


Sebuah kata “Ikhlas” darimu sahabatku,

                Malam ini satu kata yang menjadi bahan pembicaraanku dengan sahabatku, yaitu “ikhlas”. Dia mulai mendengarkan Sang Motivator yang kata-katanya mampu membius hampir semua orang dihadapannya. Yah, Mario Teguh. Malam ini Sang Motivator membawakan dongeng tentang cinta, suatu hal yang menjadi polemik besar di hati anak muda. Begitupun aku dan sahabatku. Mario Teguh mengatakan kalau cinta itu harus memiliki, begitu pesan singkat dari sahabatku. Lalu sahabatku menyampaikan beberapa argumennya. Satu kutipan dari pesan singkatnya malam itu adalah satu hal yang ingin aku punya, ikhlas, tapi belum bisa. Sama seperti dia, akupun menjawab bahwa aku belum bisa bersikap ikhlas.
                Ikhlas, memang berat. Terkadang lisan bisa dengan mudahnya mengatakan ikhlas, namun dalam hati tak ada yang tahu. Selalu berusaha untuk ikhlas, namun tak jarang pula gagal dengan sebuah keluh kesah atau harapan yang mengandung imbalan yang diinginkan. Memang susah untuk ikhlas. Mungkin itu juga yang menjadi maksud Tuhan selalu memberikan cobaan dalam hidup manusia, untuk mengukur kadar keikhlasannya.
                Satu hal yang terlintas dibenakku saat ini, apakah tidak ikhlas jika mencintai seseorang dan berharap ingin bersamanya? Bukankah cinta harus memiliki. Jika memang cinta tak harus memiliki, apa bedanya cinta dengan kasih? Cinta memang terlampau dalam artinya, karena itu aku jarang bahkan hanya beberapa kali menggunakan kata cinta. Aku lebih memilih menggunakan kata sayang. Sayang lebih pas untuk usiaku saat ini. Sedangkan kasih, satu kata yang berada di bawah cinta dan sayang. Bisa ditujukan kepada semua orang yang ada disekitar kita, dan kasih tak harus memiliki karena memang kasih tak untuk memiliki.
                Semua orang akan selalu berharap bisa bersama orang yang mereka cintai. Ya, bahkan mungkin  tak asing lagi di telinga dengan ucapan “Tuhan, jika memang kami berjodoh maka dekatkanlah, namun jika kami tidak berjodoh, jodohkanlah”. Itu adalah salah satu bukti adanya keinginan untuk saling memiliki. Lalu apakah ini ikhlas atau tidak?
                Terlalu sulit mendefinisikan ikhlas yang sesungguhnya. Setahuku ikhlas berarti melakukan sesuatu tanpa mengharap imbalan. Dalam hubungannya dengan hati dan perasaan, semua memang bisa berubah dan menjadi tak masuk akal.  Gula bisa terasa pahit, air lautpun seketika bisa menjadi manis, bunga tersenyum, burung menari. Semua hal konyol bisa terjadi pada orang yang sedang jatuh cinta. Dan itu tidak salah. Memang begitu adanya.
                Mencintai orang dengan ikhlas, cinta memang harus memiliki, yah karena memilikinya adalah tujuan dan untuk mencapai tujuan itu kita mencintai. Suatu kebenaran. Namun sesungguhnya sahabatku, jika kau ingin benar-benar mencintai seseorang, makan cintailah dia karena Allah. Karena Allah dia bisa dekat denganmu, dan karena Allah pula dia bisa kau miliki ataupun tak bisa dimiliki. Semua karena Allah. Dan jika kamu mencintainya karena Allah, maka kau akan merasakan ikhlas dengan apapun yang terjadi pada cintamu. Sesungguhnya Allah telah mengatur semuanya. Menyiapkan seseorang pemilik tulang rusukmu, hanya untukmu, dan kamu pasti memilikinya.

Belum tentu orang yang kita pikirkan saat ini memikirkan kita, jadi buat apa menyiksa diri sendiri karena orang lain.  
 
Ditulis dengan inspirasi kata “ikhlas” dari ww
                Meja belajar semasa dulu
                     Kamarku di rumah
                        14/08/2011
                         22.43 WIB