Sabtu, 26 November 2011

Project RPL2 part 1

                Hari itu aku dan beberapa temanku satu kelas memutuskan untuk mengupdates status di facebook. Satu kalimat pendek yang mewakili kondisi kami saat itu “ Semester tiga tidak mengasyikkan..!! “, itulah kalimat pendek dari kami. Entah semuanya merasakan hal yang sama atau tidak yang jelas saat itu kami kompak menyamakan status kami. Sebenarnya tidak ada yang spesial di semester tiga ini, kalau bicara tugas, semester-semester kemaren pun penuh dengan tugas, project pun sama, hanya saja jumlahnya yang berbeda. Minimal tiga project besar untuk akhir semester tiga ini. Lantas apa yang membuat kami mempunyai inisiatif untuk mengupdates status seperti yang tertera diatas. Begini kisah lengkapnya . . .
Hari itu datang menggantikan hari senin yang pergi untuk beristirahat. Sekitar jam 9.10 WIB makul pertama habis. Dilanjutkan dengan makul kedua, sambil menunggu dosen, kami seperti biasa sibuk bergoogling ria. Tak berapa lama akhirnya target datang. Pintu terbuka, dan sesosok pria berkacamata perlahan masuk ke kelas. Kelas dibuka dengansapaan khasnya yang terasa begitu bersahabat. Dibalas dengan sapaan kami yang sangat bersahabat. Begitulah dunia kampusku, antara dosen dan mahasiswanya terjalin suatu hubungan yang menunjukkan betapa akrabnya kami ^^.
Lima menit pertama sejak kedatangan dosenku, semua masih biasa saja. Barulah sekitar lima belas menit berikutnya kelas menjadi heboh. Teriakan disana sini, sorakan yang bernada tinggi, helaan napas, senyuman pahit, anggukan kepala, gelengan kepala, tawa puas, ucapan hamdalah, istigfar, takbir, tahmid, umpatan, penolakan, persetujuan semuanya dengan bebas keluar dari mulut kami. 
Yah, semua itu terjadi ketika dosenku membacakan dua gulungan kertas berisi nama kami sekelas yang diambilnya secara acak. Satu gulungan kertas itu berisi satu nama mahasiswa perempuan, dan satu lagi nama mahasiswa laki-laki. “ Satu kelompok tidak boleh laki-laki bertemu dengan laki-laki”, begitu ucapan dosenku. “Berati kalo cewek ketemu cewek boleh dong mas?”, celetuk temanku. Dosenku hanya terseyum, sepandai apapun kami mengambigukan kalimatnya yang jelas satu kelompok terdiri dari sepasang laki-laki dan perempuan. Dan satu kelompok itu akan ada atas persetujuan bersama.
Beginilah penjelasan lengkap mengenai sistem pembentukan kelompok untuk project RPL2 :
1.       Dosen membacakan gulungan kertas, semua mahasiswa tegang penuh harap.
gue dapet siapa ya, horor nih
2.       Setelah dibacakan
yes, sesuai prediksi gue hahaha

Oh my God

asiik asiik sama si dia ^^

Minggu, 20 November 2011

Entah Berantah

                Malam ini bener-bener entah berantah, bahkan saking entah berantahnya, tulisan ini pun ga kalah entah berantah. Satu kalimat yang sangat ingin aku ucapkan agar semua orang tau adalah “AKU INGIN PULANG..!!!” Hah, memang sebagai seorang anak perantauan, hanya kata “pulang” yang bisa  menjadi tabir penutup hati yang mulai entah berantah.
                Aku GALAU.. Bukan karena patah hati, itu sudah kualami selama beberapa bulan ini hingga sistem imunku sangat kebal untuk satu virus galau itu. Namun, satu hal baru yang membuat hidupku galau, dan merusak kekebalan sistem imunku, yah tugas yang seabrek. Buat anak kuliah sepertiku, tugas memang sudah biasa. Namun, kali ini berbeda. Entah kenapa untuk tugas-tugas ini otakku masih belum mau mencapai kecepatan maksimum. Seperti susah digerakkan. Benar kata orang, terlalu banyak tugas mengakibatkan tak satupun terselesaikan dan akibatnya waktu pun terbuang sia-sia.  Dan itu yang kualami, banyak tanggungan, hah. Project yang semakin berdatangan laksana jamur dimusim hujan, Proker organisasi yang mulai melakukan pendekatan untuk mendapatkan perhatianku, semuanya menyita otakku. Seandainya saja aku bisa membuat suatu program yang bisa membagi otak untuk fokus dalam beberapa hal. Atau seandainya saja aku bisa menambah waktu atau mengkloning diriku dengan jurus ninjutsu. #pikiran melayang tanpa arah. Dan setelah pikiran ini mentok, hanya satu kata yang cepat sekali mengambil alih semuanya. Bagaikan cahaya lilin kecil dalam kegelapan, yah “PULANG” itu kata yang kumaksud.

Jumat, 18 November 2011

Pilihan ke seratus satu ^^

“ Bagi kamu yang sakit hati karena cinta, hanya satu obatnya yaitu cinta yang baru. Cobalah membuka hatimu untuk cinta yang baru, dan temukan kebahagian darinya.”
Itulah ringkasan dariku atas status Mario Teguh yang kemarin aku baca. Mungkin apa yang dikatakannya benar, tak ada gunanya meratapi nasib karena ditinggalkan seseorang yang sudah tidak menyukaimu lagi. Kata pepatah, “akan lebih sulit bertahan untuk mencintai seseorang yang sudah tidak mencintaimu daripada berusaha melupakannya”. Yah, memang benar selama ini jika mencoba bertahan maka kau pasti merasakan betapa susahnya.

Kalau ditanya rasanya maka yang ada dipikiranku adalah seperti jus pisang campur mentimun ( diambil dari film Avatar The Legend of Aang). Perumpamaan yang digunakan untuk menggambarkan rasa yang susah dijelaskan dengan kata-kata. Terkadang akan melupakan sakitnya ketika kembali mengenang kenangan indah itu, namun ketika tersadar dari lamunan, hati akan kembali sakit. Seperti tertekan dengan kondisi yang ada saat ini dan harus merasakan tamparan keras untuk menunjukkan bahwa kenyataan sudah berubah dari masa lalu.

Dan sekarang yang harus dilakukan adalah membuka hati untuk yang baru karena . . .
“Tidak semua orang mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Tapi kita bisa hidup sama bahagianya dengan mereka, meski hanya mendapat pilihan kedua, ketiga, bahkan ke seratus-satu.”-Tere Liye-

Rabu, 16 November 2011

Hidup, berapa kg ?

Berat, namun masih bisa diangkat kan ^^

            Seringkali kita mendengar ungkapan atau keluhan yang berbunyi “betapa beratnya hidup ini”. Hidup memang berat dan tak satupun orang bisa menghitung beratnya hidup mereka. Mengapa, karena tak ada satuan khusus untuk  menentukan berapa beratnya hidup. Oke, Back to topic ^^
Hidup itu perjuangan untuk mendapatkan keinginan kita.  Berjuang itu harus rela mengorbankan apapun, tenaga, waktu, uang, semuanya. Namun, perjuangan itu tidak akan pernah sia-sia. Entah sekarang, besok, nanti atau kapanpun perjuangan yang kita keluarkan akan mendatangkan hasil bagi kita.
Pernah suatu ketika disela-sela menerangkan mata kuliah Organisasi dan SDM ( Sumber Daya Manusia ), seorang  dosenku berkata “Dalam hidup itu berlaku hukum kekekalan energi.” Maksudnya, setiap energi yang kita keluarkan akan kembali kepada kita meskipun dalam bentuk lain. Satu lagi yang setuju bahwa tak ada yang sia-sia dalam hidup ini. Seorang novelis idolaku, Bang Tere Liye pernah mengungkapkan  dalam salah satu novelnya yang berjudul “Rembulan Tenggelam di Wajahmu”, intinya dalam hidup berlaku hubungan sebab akibat. Apapun yang terjadi dalam hidup kita akan selalu mempengaruhi sekitar, entah pada diri sendiri ataupun orang lain. Apapun itu yakinlah semua yang kita lakukan tak akan terbuang begitu saja, akan selalu berakhir baik.