Hari itu aku dan beberapa temanku satu kelas memutuskan untuk mengupdates status di facebook. Satu kalimat pendek yang mewakili kondisi kami saat itu “ Semester tiga tidak mengasyikkan..!! “, itulah kalimat pendek dari kami. Entah semuanya merasakan hal yang sama atau tidak yang jelas saat itu kami kompak menyamakan status kami. Sebenarnya tidak ada yang spesial di semester tiga ini, kalau bicara tugas, semester-semester kemaren pun penuh dengan tugas, project pun sama, hanya saja jumlahnya yang berbeda. Minimal tiga project besar untuk akhir semester tiga ini. Lantas apa yang membuat kami mempunyai inisiatif untuk mengupdates status seperti yang tertera diatas. Begini kisah lengkapnya . . .
Hari itu datang menggantikan hari senin yang pergi untuk beristirahat. Sekitar jam 9.10 WIB makul pertama habis. Dilanjutkan dengan makul kedua, sambil menunggu dosen, kami seperti biasa sibuk bergoogling ria. Tak berapa lama akhirnya target datang. Pintu terbuka, dan sesosok pria berkacamata perlahan masuk ke kelas. Kelas dibuka dengansapaan khasnya yang terasa begitu bersahabat. Dibalas dengan sapaan kami yang sangat bersahabat. Begitulah dunia kampusku, antara dosen dan mahasiswanya terjalin suatu hubungan yang menunjukkan betapa akrabnya kami ^^.
Lima menit pertama sejak kedatangan dosenku, semua masih biasa saja. Barulah sekitar lima belas menit berikutnya kelas menjadi heboh. Teriakan disana sini, sorakan yang bernada tinggi, helaan napas, senyuman pahit, anggukan kepala, gelengan kepala, tawa puas, ucapan hamdalah, istigfar, takbir, tahmid, umpatan, penolakan, persetujuan semuanya dengan bebas keluar dari mulut kami.
Yah, semua itu terjadi ketika dosenku membacakan dua gulungan kertas berisi nama kami sekelas yang diambilnya secara acak. Satu gulungan kertas itu berisi satu nama mahasiswa perempuan, dan satu lagi nama mahasiswa laki-laki. “ Satu kelompok tidak boleh laki-laki bertemu dengan laki-laki”, begitu ucapan dosenku. “Berati kalo cewek ketemu cewek boleh dong mas?”, celetuk temanku. Dosenku hanya terseyum, sepandai apapun kami mengambigukan kalimatnya yang jelas satu kelompok terdiri dari sepasang laki-laki dan perempuan. Dan satu kelompok itu akan ada atas persetujuan bersama.
Beginilah penjelasan lengkap mengenai sistem pembentukan kelompok untuk project RPL2 :
1. Dosen membacakan gulungan kertas, semua mahasiswa tegang penuh harap.
gue dapet siapa ya, horor nih |
2. Setelah dibacakan
yes, sesuai prediksi gue hahaha |
Oh my God |
asiik asiik sama si dia ^^ |
3. Dan ketika negosiasi itu tiba, hasilnya :
we are the best team bro |
sediih banget hidup gue |
gue juga, nyeseek banget |
ternyata gue hoki banget |
Apapun hasilnya, inilah kenyataan. Mau nangis guling-guling ataupun syukuran seminggu penuh sampe tetangga pada males dateng pun gak akan mengubah segalanya. Yang harus dilakukan adalah mencoba menerimanya, apapun itu pasti yang terbaik buat kita.
Setelah pembagian kelompok selesai, dosenpun menjelaskan job pertama kami, wawancara user dan membuat problem domain. Itulah tugas pertama yang kami dapatkan, sama sekali belum ada banyangan.
Setiap kelompok berkumpul dengan pasangannya masing-masing, berdiskusi menentukan user dan menyusun jadwal aktivitas mereka untuk beberapa bulan ke depan. Yah, ini adalah project akhir semester, mau tidak mau dalam satu kelompok akan selalu bersama sampe semester tiga berakhir. Mulai dari menjadi teman sebangku, duduk berdekatan, mengerjakan tugas bareng, berdiskusi, pergi wawancara dengan user bersama, dan semuanya bersama.
Sensasi semester tiga akan berbeda bagi setiap pasang. Lantas semester tiga mengasyikkan ato tidak, itu sepenuhnya tergantung diri kita masing-masing..
Yang harus dilakukan adalah :
ditulis dengan tidak sengaja
kosan tercinta
26/11/2011
21.31 WIB
it_003
kog mas pasangannya nggak diceritain mbak??
BalasHapusitu tuh si mas kuda laut...
:p