" terkadang hidup terlihat berat, terkadang kita iri melihat orang yang lebih daripada kita. Namun sesekali tengoklah kebawah dan kau akan mendapatkan pelajaran berharga dari mereka, tentang dalamnya rasa bersyukur "Suatu sore di bulan Ramadhan, ayah dan aku keluar. Ayah dan aku pergi untuk membeli makanan buka puasa di salah satu warung lesehan di alun-alun kota. Setelah sholat ashar kami berangkat. Sebuah sepeda motor telah parkir di depan rumah. Ayah duduk di depan dan aku membonceng di belakang. Perlahan ayah menarik gas motor dan kami pun beranjak meninggalkan rumah. Sudah lama rasanya aku tak pergi berdua bersama ayah. Momen yang sangat aku rindukan, menghabiskan waktu sambil mendengarkan cerita-cerita ayah atau sekedar berdiskusi untuk hal-hal yang sepele namun begitu menarik.
Tak sampai setengah jam kami pun sampai di alun-alun kota. Ayah memarkir motor di dekat warung itu, yang terlihat hanyalah seorang laki-laki yang masih sibuk menyiapkan semua perlengkapan warung. Ayahpun mengajakku untuk berkeliling kota, melihat-lihat sambil menanti warung itu rapi. 15 menit kami berkeliling, sampai akhirnya memutuskan untuk menunggu di dekat warung lesehan di alun-alun kota. Ayah memarkir motor di belakang warung, di pinggir jalan kecil. Aku dan ayah menunggu sambil duduk di motor. Di sekelilingku terlihat beberapa orang yang sedang sibuk menata barang dagangannya. Di depanku dan samping kiriku terlihat beberapa orang sibuk menata VCD di atas terpal, samping kananku ada seorang ibu yang sibuk menjejerkan beberapa mainan plastik, dan menatanya dengan rapi, di sampingnya juga terlihat ibu-ibu sibuk melayani pembeli yang mengingkan kembang api.