Selasa, 17 April 2012

Pil anti moody

Aku pernah mendengar suatu pepatah, entah pepatah dari mana asalnya yang jelas pepatah itu berkata seperti ini “ Mood di pagi hari akan mempengaruhi harimu saat itu”. Dari situ pun aku berpikir bahwa adalah suatu kewajiban bagi setiap manusia untuk memiliki mood yang baik di pagi hari agar hari nya menyenangkan. Sebagai manusia yang baik, aku pun berkewajiban untuk menciptakan mood terbaikku di pagi hari demi kelangsungan hidup hariku.

Satu, dua, tiga hari aku pun bisa membuat mood baik. Namun tak jarang tanpa sebab yang jelas tiba-tiba moodku berubah dratis. Dan ketika moodku berubah secara mendadak, maka itupun akan berpengaruh pada orang lain. Satu sifat dariku yang menurutku sangat tidak patut untuk dipertahankan adalah secara mendadak tidak suka dengan orang-orang tertentu. Jangan tanyakan kriteria orang yang akan menerima lemparan ketidaksukaanku. Tidak ada kriteria khusus, seperti halnya gambling. Ketika moodku mendadak jelek maka aku seperti melemparkan anak panah ke sembarang arah, dan orang yang mendapatkan anak panah itulah yang akan menjadi sasaran menerima kecuekanku. Aku akan secara mendadak tidak menyukainya, malas untuk berbicara kepadanya, dan enggan bertemu dengannya.

Ketika aku mulai melemparkan anak panah itu, tak jarang sang penerima anak panah menanyakan kepadaku atas tindakan agresi yang aku lakukan. Sedangkan aku hanya “melongo” menatapnya tanpa kata-kata. Kenapa? Karena aku tak tahu jawaban apa yang akan aku berikan padanya. Parahnya lagi, ketika dia mulai berbicara, aku akan semakin tidak suka. Penyakitku yang satu ini memang tidak jelas dan belum ada obatnya. Sejenak kambuh dan sejenak sembuh dengan tiba-tiba. . Entah siapa yang mengendalikan. Tentunya diriku lah yang harus bertanggung jawab. Dan ketika penyakit itu sembuh maka keadaan akan kembali seperti semula. Sebelum panah itu terlempar. Haha  

 Eitss,, namun tenanglah, penyakitku ini tidak seganas yang terlihat. Masih ada pil penangkal untuk menghalaunya kambuh. Sebenarnya “pil” penangkal itu adalah diriku sendiri. Yah, seperti yang pepatah lagi bilang bahwa “Bukan kita yang dikendalikan mood, namun kitalah yang harus mengendalikan mood itu”.
Menyimpulkan apa yang dikatakan sang pepatah itu berarti kita yang bertanggung jawab penuh atas diri kita. Yang wajib memberi motivasi pada kita adalah kita. Yang wajib mengatur mood kita juga kita. Bukan orang lain, karena orang lain hanyalah nomor dua. Sedangkan diri kita tentunya akan menjadi yang pertama.

                                                                                                                Ditulis di depan computer lab 303
                                                                                                                                17/4/2012
                                                                                                                              12.27 WIB

0 comments:

Posting Komentar