Kamis, 19 April 2012

Pintu pagi cuek moody

Cerita pagi . .
Selamat pagi . . .
 “ Terima kasih Tuhan, telah memberikan satu kesempatan lagi untukku melihat dunia, menikmati indahnya hidup bersama orang-orang yang aku sayangi ”
Pagi hari menandakan hari baru bagi semua orang bahkan bagi semua makhluk di dunia ini. Ketika matahari mulai menampakkan kembali sinar hangatnya maka mulai saat itulah berbagai pintu kesempatan terbuka lebar bagi semua yang menginginkannya.  Tinggallah kita, akan menjadi orang yang berjalan melewatinya dan berusaha meraih mimpi kita. Ataukah kita akan menjadi orang yang terus berlari namun tak berhasil mencapai pintu tersebut. Karena satu pintu hanya akan terbuka satu kali. Tidak akan pernah ada kesempatan yang sama, terbuka untuk kedua kalinya.
Hari sudah beranjak siang ketika aku menulis ini, jam digital di pojok kanan layar laptopku menunjukkan pukul 11:36 AM. Pagi ini sudah hampir berlalu. Pintu-pintu itu pun sudah mulai menghilang. Entah sudah berapa pintu yang tak aku coba untuk datangi, dan entah berapa pintu juga yang telah berhasil aku masuki. Bahkan ketika aku menulis ini pun berarti aku menggunakan kesempatan untuk menulis ketika dosenku tak hadir. Tentunya akan banyak hal lain yang bisa aku lakukan di pagi hari ini. Mungkin aku akan mengerjakan tugas yang besok akan diambil nilainya, atau aku belajar mengulang materi beberapa  mata kuliah mengingat UTS sudah di depan mata, atau malah aku memilih membaca komik, atau yang lainnya. Banyak sekali. Namun dari banyaknya pilihan kegiatan yang bisa kulakukan, maka aku memilih untuk menulis satu karangan yang aku pun belum tahu bagaimana meneruskan ceritanya.
Aku lihat sekelilingku, kelas sudah mulai terlihat kosong. Beberapa teman yang masih enggan beranjak dari singgasananya terlihat begitu sibuk. Mereka pun memilih pintu-pintu kesempatan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Ada yang mengerjakan tugas membuat presentasi, tugas PHP, browsing, menulis sepertiku, bahkan ada juga yang makan. Padahal jelas-jelas di dinding tertempel gambar gelas dan kotak makan yang di coret. Semua orang tahu bahwa itu rambu-rambu larangan makan di lab, namun begitulah tabiat manusia tidak akan kebal. Bukankah, peraturan itu dibuat untuk dilanggar? Entah sudah sejak kapan kalimat itu mulai tersebar di Indonesia, namun yang aku tahu, kalimat itu akan berumur panjang dan turun temurun.
Teman, jika kau kemarin membaca tulisanku, maka disana aku bercerita tentang mood ku yang mendadak jelek pagi kemarin. Dan disana aku juga menuliskan bahwa kita tidak seharusnya terkendalikan oleh mood namun kitalah yang akan mengendalikannya. Lalu, bagaimana pagiku saat ini. Maka aku akan tersenyum menjawabnya karena penyakitku itu tak lagi kambuh, moodku bersahabat denganku. Sebenarnya teman, pagi ini pun tak semulus yang aku harapkan. Pastilah ada suatu hal yang berusaha meruntuhkan mood baikku. Namun, semua itu bisa aku atasi. Perlu kalian tahu, terkadang tidak terlalu memikirkan ucapan orang lain itu penting, karena selain Allah, hanya kita dan orang-orang yang berkenaan dengan kita yang tahu sebenarnya. Sedangkan yang lain, hanya mengatakan berdasarkan apa yang bisa mereka lihat. So, terkadang cuek itu perlu teman.  Namun cuek itu juga tidak bagus, mungkin akan terkesan egois dan individualis. Yah, jika kita menempatkannya dalam  situasi yang salah. Jadi intinya tempatkan cuek dalam situasi yang tepat, maka dia akan sangat berguna.
Jam digital di pojokan layar laptopku sudah berubah, sekarang angkanya berganti menjadi 12:16 AM. Suasana di kelas masih sama, hanya bertambah suara teman-temanku yang berkumpul untuk menonton film. Oh ya teman, ada satu hal yang aku pikirkan hari ini.  Betapa aku ingin mengubah sedikit sikapku kepada seseorang. Aku hanya ingin bersikap lebih baik padanya, salah satunya berkata halus. Yah, mungkin karena aku sering membentaknya tanpa alas an yang jelas. Sebelum pintu yang satu itu tertutup maka aku akan berjalan ke arahnya dan berhasil melangkahkan kaki melewatinya. Yey… Hwaiting Intaaaan
Oke teman, agaknya sudah cukup untuk cerita yang sebenarnya ga jelas ini. Oh ya tahukan kalian kata kunci yang kalian temukan dalam cerita ini?
Silahkan jawab sendiri yaaa..

 Di depan tana yang selalu menemaniku
 Lab 303
19/4/2012                          
12:26 AM

0 comments:

Posting Komentar